Rabu, Agustus 12, 2009

Bapa...Aku Pulang!!!


Huh...itu adalah desaan nafas berat gua. Fuih, rasanya bingung sendiri mikirin hal ini. Saat ini gua sedang mulai belajar untk aktif di gereja. Gua mulai mendatangi kebaktian “pemuda dewasa”, lebih sering ‘n lebih rutin lagi. Bahkan gua juga udah mencoba ikut “doa pemuda dewasa” walaupun yang datang wkt itu cuman empat orang, itu pun termasuk ama pembinany sendiri.

Jujur, gua sendiri merasa berat banget untuk aktif di kegiatan gereja ini. Kalo mau di list alasannya ada sekian banyak. Tapi masalah yang lebih sering membuat gua lemah adalah gak adanya teman yang setia menemani gua dalam semua kegiatan itu. Gua punya media yaitu acarany, tapi gua gak punya “jembatan” yang membuat gua berani bertahan di tempat itu.

Orang-orang yang dulu sama-sama belajar dengan gua udah gak ada lagi. Orang-orang yang mengenal gua dan berjanji untuk terus menemani gua sering kali gak bisa menepati janjinya. Rasanya untuk terus berjuang, gua udah kehabisan tenaga duluan. Karena udah keburu cemas dan berusaha untuk terus beradaptasi dengan orang-orang tersebut.

Kalo dihitung udah berapa lama gua “lari” dari gereja, mungkin udah hampir 9 tahun. Dasyat, gua gak sadar telah “kabur” dari “rumah” selama 9 tahun. Pastilah dalam waktu selama itu telah banyak hal yang berubah. Emang seh, dalam sembilan tahun itu gua tetap ke gereja. Tapi jujur, itu cuman pada hari minggu aja.

Gua mulai mundur dan semakin lama semakin menghilang dimulai saat gua menginjak usia remaja. Saat itu banyak hal yang berubah. Biasalah namanya juga usia remaja. Hari-hari itu benar-benar hari “perjuangan” yang harus gua lewati. Saat gua sedang berjuang untuk mulai menerima perubahan dalam diri gua, yang “notabene” gua benci, satu persatu teman-teman kecil gua di gereja juga mulai pergi. Tepatnya teman-teman akrab gua.

Dengan segala permasalahan dan pertanyaan yang timbul di dalam diri gua, gua mencoba untuk kembali ke “rumah itu” yaitu Gereja. Tapi semua udah berubah, dan gua gak bisa dan gak sanggup bahkan gak kuat untuk menghadapi perubahan itu. Setelah kepergian teman-teman kecil gua yang paling akrab, yang gua dapati adalah teman-teman kecil gua lainnya yang mencoba beradaptasi dengan perubahan. Mereka mencoba banyak hal baru, mereka menerima perubahan itu lebih cepat dari pada yang dapat gua lakukan. Dan gua tidak sanggup menerima hal itu. Gua benci melihat mereka semua, dan pada saat bersamaan itu juga seakan-akan dalam diri gua sendiri berkata bahwa gua adalah Rendah, Bodoh, Gak berguna, bahkan sering kali gua menilai bahwa apa yang mereka semua lakukan cuman sekedar “kepura-puraan” dan mereka semua adalah orang-orang “munafik”.

Orang lain boleh menganggap gua rendah, namun tidak diri gua sendiri. Gua harus melakukan sesuatu. Perasaan “kecil” dan “tertuduh” di dalam diri gua sendiri karena melihat mereka semua, benar-benar menjadi “duri dalam daging” bahkan mungkin menjadi “akar pahit”. Akhirnya gua memutuskan untuk keluar, atau setidaknya mundur. Gua akan cari jawaban gua sendiri. Gua akan berusaha temukan jawaban dan tempat yang dapat gua sebut “rumah” untuk hati yang terluka ini.

Seperti yang gua bilang tadi, sebenarnya masalah ini bukan hanya fokus pada pergaulan di gereja, tapi di seluruh aspek hidup gua. Biasalah namanya juga remaja. Masa pencarian diri terbesar dalam hidup. Itu menurut gua loh, gak tahu kalo bagi kalian semua bgm.

Sedikit demi sedikit gua mulai mencari jawaban itu. Mulai dari “ketagihan” nonton film-film dan baca komik ‘n kartun Jepang, yang sarat akan makna hidup dan persahabatan...(halah..LEBAY) He3. Mulai gabung ‘n mati-matian bertahan di klub Tae Kwon Do, padahal bokap udah larang mati-matian. Saat itu gua bener-bener jadi “cewe pemberontak”. Gua bisa ikut latihan 2X dalam sehari, dengan bobot latihan udah kaya mau ikut Olimpiade. Hahaha. Dan biasanya hari latihan gua jatuh di hari minggu. Pagi hari mulai jam 7 pagi gua udah mulai latihan di sekolah, selesai sekitar jam 11 siang. Istirahat sebentar, jam 3 sore gua kembali pergi ke klub untuk latihan ikut “kejuaraan” dan biasanya baru selesai jam 5 sore. Setelah itu gua berjuang untuk “berlomba dengan waktu” biar bisa pergi ke gereja, untuk ikut ibadah umum. Walaupun saat itu kaki gua udah pegel banget, mata ngantuk, badan sakit-sakit cos kena tendang. Rasanya semua menjadi obat penghibur rasa sakit gw ketika ngeliat teman-teman gua yang aktif di remaja mulai ngobrol, dan ketawa dengan kumpulan mereka sendiri. Itu semua gua alami saat SMA.


Bersyukur, dalam segala kehausan dan kekosongan ini, Tuhan masih memberi kesempatan buat gua untuk belajar tentang Dia dan juga belajar lebih banyak tentang hidup. Gua yang terus berjuang untuk masuk di Fakultas Psikologi Universitas Negeri, dalam rangka “berobat jalan”...ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang gua terima. Bahkan, mendapati kalo gua harus masuk di Universitas Swasta, yang namanya pun ternyata gak pernah didenger orang-orang di “kampung” gua...(di Cibubur,. meskipun masih tetap sama, masuk fakultas Psikologi. Dan disinilah gua sekarang. UKRIDA...


Satu hal yang selalu gua syukuri. Kalo Tuhan udah taro gua di tempat ini. Tempat kecil, gak terkenal, dan gak kebayang sama sekali di hidup gua. Tapi itulah Tuhan. Dia benar-benar bisa berbuat sesuatu yang benar-benar gua gak pikirkan.

Ditempat ini gua mulai “disembuhkan”, dan di tempat ini juga gua kembali punya kesempatan untuk bertemu dengan Dia. Kuliah di universitas “Kristen” benar-benar mengajarkan gua tentang Tuhan. Mulai dari “berdoa” sebelum belajar dan itu doa Kriten loh. Huahhhh...saat itu gua takjub banget. Norak ya!...hahaha. Gua berpikir disinilah Tuhan akan bentuk gua. Terus dapat fakultas paling imut ‘n paling sedikit mahasiswanya, bener-bener buat gua mulai menemukan “keluarga” kembali. Mata kuliah, dosen-dosen yang “inspiratif”, teman-teman yang memberikan gua banyak “pelajaran” berharga tentang hidup tanpa gua sadari mulai menyembuhkan gua.

Di UKRIDA jugalah gua mulai menemukan bahwa diri gua “benar-benar berharga”. Nilai IPK yang lumayan, organisasi yang gua ikutin, kepercayaan yang dikasih sama dosen-dosen gua mulai menumbuhkan rasa percaya diri gua. Saat pertama dapat hasil semester 1, IPK gua 3,55. Saat itu gua adalah urutan kedua dari atas. Hahahhaha. Untuk pertama kalinya dalam hidup, gua ngerasa dapet “rangking 2” hahahaha. Di sini juga gua mulai diminta untuk ikut dalam BEM, waktu itu masih junior. Tahun berikutnya gua kembali ikut dalam BEM, dan di percayakan untuk memegang posisi sebagai Wakil Ketua BEM. Hahahhah. Dan sekarang ini gua dipercayakan oleh salah satu dosen untuk jadi ASDOS dia. WAH...Sampai saat ini gua tetap berpikir, Tuhan siapa sih gua, sampai elo percayakan semua ini kepada gua. Ditempat yg gak gua kenal ini, ternyata Tuhan bentuk gua. Jadikan orang yang “rendah, bodoh, dan kecil” ini menjadi orang yang “pandai, pemimpim, ‘n berguna”.

Dan disini juga gua mulai nemuin “satu komunitas” yang mengajarkan gua untuk bertumbuh dalam Tuhan... Yap...KOMSEL...Mulai dari ikut komsel nya ci maria ‘n ka Asiang, trus kenal sama ka Tia, kenal ‘n ketawa gila-gilaan sama ci livi....’n sampe akhirnya kecebur di komsel ka Lasma ‘n C’Fafa. Hahahah. Di komsellah gua ngerasa di terima. Mereka mau jadi temen-temen gua. Mau dukung gua dalam doa, mau doain gua waktu ulang tahun, mau dengerin curhatan gak penting gua, dan mendorong gua untuk terus maju di dalam Tuhan.

Salah satu “harapan buat komsel KOLAK CAMPUR” tepatnya point no.2 yaitu “anak-anak komsel kolak campur bisa memberkati gereja masing-masing”. Untuk saat ini gua merasa diujui dipoint tersebut. Saat ini, gua yang telah melewati dan berkelana setelah sekian lama, memutuskan untuk kembali pulang. Yah, gua memutuskan untuk kembali aktif di gereja gua. Gua yang telah berkelana dan mendapat banyak “palajaran” tentang hidup, seakan Tuhan tarik untuk “melunasi” hutang yang belum gua lunasi.
Dan tahu apa yang saat ini gua rasakan.
Gua pengen kembali “Kabur”!!!!!
Yap, rasanya berat. Berat dan amat sangat berat. Disana gua gak dapati orang-orang yang dengan tangan terbuka menyapa dan menerima gua yang “baru pulang”. Disana gak gua temukan orang-orang yang melihat “kelebihan” gua seperti di kampus. Di sana gua gak dapatkan kesempatan “memberikan ide pembaharuan”. Disana yang ada hanya mereka dan Tuhan.

Apa kalian semua mengerti apa yang gua maksud mereka dan Tuhan. Dan ini bukan dalam arti yang positif loh, malah ungkapan kesepian...he3. Gua gak bisa berkomunikasi dengan mereka. Mereka seakan gak tersentuh. Saat gua datang, yang gua pikirkan hanyalah untuk bertemu dengan Tuhan. Ini bukan dalam arti “spiritualitas” atau “rohani yang sesungguhny” loh. Ini cuman pembelaan diri bagi ornag yang tertolak. Seakan gua berpikir...Tuhan, kok bisa...ditempat dimana harusnya banyak “kasih” namun gua merasa sendiri.

Setiap kali gua mencoba datang untuk ikut kegiatan. Gua berusaha untuk menghabiskan waktu dengan teman-teman yang ada di HP gua. Berharap ibadah cepat dimulai. Karena gua gak tahan menerima penolakkan ini. Dan hari ini, gua mulai mencoba untuk terlibat dalam kegiatan program “pemuda-dewasa” gereja. Dan apakah kalian tahu gua dapat bagian apa?....

Gua dapat pekerjaan yang tidak tercatat samasekali dalam buku acara. Gua bukan masuk bagian musik, gua bukan juga masuk dalam bagian tamborin, gua juga bukan masuk dalam bagian MC...gua gak masuk dalam bagian yang bisa dilihat orang. Namun gua masuk di dalam kelompok “perlengkapan, kebersihan, ‘n dekorasi”. Nama bagian gua panjang yah? Tapi itu adalah bagian tidak tercatat!!! Bagian paling kecil dan sepertinya bagian paling “hina”. Huihhh, kata-kata gua terlalu kasar yak?...Cos gua gak tahu lagi, harus bagaimana menggambarkan perasaan hati gua.

Gua yang ditempat lain dapat dengan mudah berteman, gua yang ditempat lain menjadi pemimpin, yang satu kata dari mulut gua bisa mempengaruhi keputusan semua anggota gua. Sekarang harus belajar dari NOL...Bukan hanya NOL...tapi SENDIRI...tanpa teman, tanpa kebanggaan, ‘n penghargaan.

Saat menulis tulisan ini percaya gak percaya gua udah mau nangis...hiks...hiks. he3. Tapi, hati gua ingin tetap berjalan!!! SUSAH...emang SUSAH dan BERAT...tapi gua harus kembali... Teman-teman dukung gua yak?...Ini bukan kaya cerita “anak yang hilang” loh...Gua harus berjuang nih....Tolong...bantu gua...kalo ada yang punya ide buat gua biar lebih gampang bergaul...comment ya.

Jujur nih, dulu gua ngerasa kalo “ HARAPAN BUAT KOMSEL KOLAK CAMPUR” yang dulu kita tulis itu cuman jadi kertas penyemangat doang...he3. Sorry yak...Cici-cici ‘n koko-koko semua. Ternyata tanpa sadar gua kebagian giliran untuk “ngebuktiin” nih. He3


Jakarta, 9 Agustus 2009

a_y

2 komentar:

  1. yah itulah kehidupan Pri..
    Tuhan punya rencana-Nya sendiri..
    jangan mengandalkan kekuatan sendiri...
    mungkin masa lalu yang kelam digantikan dengan masa depan yang cerah oleh Tuhan...
    dan masa lalu itu membentuk u yang sekarang ini dan dengan masa lalu u itu adalah penyemangat buat hidup u...
    inget ya,segala apa yang u dapatkan sekarang jangan membuat u besar kepala dan sombong karena Tuhan memberikan segala berkat dan karunia-Nya buat u bukan buat u sombongkan tetapi supaya u terus inget untuk tetap bersyukur dan Tuhan selalu ada buat u...

    Yeremia 29:11...

    JBU

    BalasHapus
  2. hmm...
    dimanapun lu ditempatkan walau sekalipun orang bilang itu adalah pekerjaan hina ( kebersihan, dekorasi / perlengkapan) .. bagi TUhan gaka da pekerjaan yang HIna kecuali DOSA. tetep lakuin bagian lo dan kasih yang terbaik buat BAbe kita.
    justru bagi aku pribadi ya pri, kebersihan itu adalah pekerjaan yang mulia lho. TUhan liat hati lo pri.
    semangat ya sis. ^________^ HE loves you so muchh Apri.

    kaget juga pas baca blog kamu ini, panjang bener.. hehehe ungkapan hati ya pri. c seneng dengernya.. jadi c bisa tahu gimana cara ngedukung dan support kamu. ^^
    hehhe....
    CIAOOO..ciaoo.

    sekalipun semua orang meninggalkan u, ingett BAPA ga pernahh sedetikpun ninggalin u!!
    Ibr 13: 5-6

    oh ya.. c juga sori bgt, ampe lupaaa ama list harapan komsel. c taruhh mana yaa.. wkakakakakkak maap ya teman2.

    mari kita mulai kembalii mendoakan^^

    ( fafa)

    BalasHapus

These are our moments