Kamis, Januari 14, 2010

Bergerak dari teori menuju realitas saat mengalami kuasa Allah.


Hai...guys,

huh...gak ada yang respon tulisan ku yang kemarin yak?...

Kok, gak ada yang nulis di blog lagi seh...huh!!!

Ayo, giat kan lagi menulis di blog ini...Curahan hatinya ank2 kolak-campur...

Nah, sebagai awalnya a_y mau bagiini satu artikel menarik...yang aku dapet dari KINGDOM MAGZ...

So...selamat membaca...


YANG DAPAT DILAKUKAN TUHAN


Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi (2 Korintus 1:10)

Bacaan : 2 Korintus 1:3-11

Dalam perang saudara di Sudan yang terjadi beberapa waktu lalu, ada sekelompok masyarkat yang mengungsi keluar dari Sudan. Mereka dijuluki “anak-anak terhilang” dari Sudan. Ribuan dari mereka melarikan diri dari perang saudara di negara itu, dan mengungsi dari kekacauan dan pembunuhan. Banyak dari antara mereka yang telah belajar Injil di gereja-gereja yang didirikan para misionaris, tetapi pengetahuan mereka akan dunia di luar kampung halaman mereka sedikit.
Artikel di National Geographic mengisahkan salah satu dari “anak- anak terhilang” yang kini menetap di Amerika Serikat. Ia mengatakan kepada jemaat gereja bahwa ia sangat bersyukur atas bantuan dari Amerika, dan juga atas iman yang ia pelajari melalui kesulitan. “Orang Amerika memercayai Allah,” katanya, “tetapi mereka tidak tahu apa yang dapat Allah lakukan.”

Dalam ujian berat, kita bergerak dari teori menuju realitas saat mengalami kuasa Allah. Ketika tampaknya tidak ada harapan, kita dapat membagikan perasaan Paulus yang berkata, “Beban yang ditanggungkan ke atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga atas hidup kami” (2 Korintus 1:8). Tetapi kita pun dapat belajar, seperti Paulus, bahwa di masa kegelapan “kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati” (ayat 9).
Jika hari ini Allah telah mengizinkan kamu berada dalam keadaan yang tanpa harapan, pertimbangkan kembali semua yang telah dilakukan dan masih tetap dapat dilakukan Allah yang Perkasa. Dengan memercayai Allah dalam kesulitan, kita tahu apa yang dapat dilakukan-Nya dalam hidup kita.

ALLAH ADALAH SATU-SATUNYA SEKUTU
YANG DAPAT SELALU KITA ANDALKAN

(Sumber: Breakfast for Soul, Kingdom Magazine)


Soo, ayo bawa iman kita "move on" kepada realitas..

GBU all.

Rabu, Januari 06, 2010

Kok gak ada yang pernah nulis lagi...

Guys...mulai nulis lagi dong di Blog. kangen neh, sama cerita kalian2...

a_y

These are our moments