Senin, Maret 02, 2009

Tuhan tidak pernah berhutang kepada kita.

Ulangan 9 : 4-6

Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila Tuhan, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu: karena jasa-jasaku lah Tuhan membawa aku masuk menduduki negeri ini; padahal karena kefasikkan bangsa-bangsa itulah Tuhan menghalau mereka dari hadapanmu.
Bukan karena jasa-jasamu atau kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, Tuhan, Allahmu, mengahalau mereka dari hadapanmu, dan supaya Tuhan menepati janji yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak, dan Yakub.
Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu Tuhan, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!

Seringkali kita merasa bahwa karena kebaikkan kita, pelayanan yang kita lakukan, jasa-jasa yang kita ”rasa” lakukan kepada Tuhan, kita berpikir bahwa kita mendapatkan pengecualian dimata Tuhan. Kita merasa bahwa sudah ”sepatutnyalah” Tuhan memberkati kita, karena apa yang telah kita lakukan bagiNya.
Apakah benar demikianlah yang seharusnya terjadi?....Ternyata, jawabannya TIDAK!!!
Apakah kita pernah berbangga diri dan menepuk dada karena kita dapat melayani dalam satu bidang, dapat memimpin orang-orang disekeliling kita, dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Sehingga kita merasa bahwa karena apa yang telah kita lakukan bagi Allah sehingga sudah menjadi keharusan bahwa hidup kita di berkati Allah, Nilai-nilai studi kita di berkati Allah, Kesehatan kita di jaga oleh Allah...seakan-akan sudah menjadi hukum timbal-balik jika kita melakukan sesuatu yang baik bagi Allah maka Allah melakukan sesuatu yang baik kepada kita.
Kita, harus mulai melihat dari sisi sebaliknya. Dan coba bertanya???
Apakah Allah yang membutuhkan kita atau Kita yang membutuhkan Allah?
Apakah Allah yang membutuhkan pelayanan kita atau Sebaliknya kitalah yang butuh untuk melayani Allah?
Sadarilah... bahwa bukan karena kebaikkan kita, bukan karena kecakapan kita, bukan karena eloknya diri kita, bukan karena fasihnya lidah kita, dan juga bukan karena kekayaan kita, sehingga Allah memakai kita sebagai ”perkakas-perkakas” Allah.
Jika saat ini, Tuhan percayakan sesuatu kepada kita, percayakan suatu pelayanan kepada kita... Itu semua daripadaNya, kita Punya pun...itu daripadaNya. Tuhan anugerahkan kepada kita kemampuan, talenta, skill, atau apaun itu...karena Allah ingin memberikan kesempatan kepada kita untuk melayani Dia.
Sesungguhnya Tuhan tidak pernah sekalipun berhutang kepada kita. Tuhan tahu untuk memberkati lebih dari pada yang kita inginkan, dan jauh lebih besar daripada yang kita pikirkan.
Simaklah kisah Simon Petrus dalam Lukas 5. Saat itu Yesus yang sedang dikerumuni orang banyak yang ingin mendengar firmanNya memakai perahu yang biasanya dipakai oleh simon untuk menangkap ikan, dipakai sebagai alat untuk memberitakan Firman.
Setelah Tuhan selesai memakai perahu Simon, Yesus meminta Simon untuk menebar jala di tengah...dan bla..bla..bla..bla...Bukan kah ini adalah kisah yang biasa kita dengar saat duduk disekolah minggu. Akhir dari cerita ini, pasti hampir kita semua tahu... Bahwa Simon mendapat ikan yang sangat banyak, bahkan jalannya sampai-sampai hampir koyak.
Lihat!!! Tuhan tahu untuk memberkati kita... dan itu bukanlah hal yang perlu kita pikirkan. Namun, hal sebaliknya yang harus kita lakukan adalah seperti apa yang dilakukan Raja Daud dalam doa pengucapan syurkurnya ( II Sam 7 : 18-29). Daud yang adalah seorang rajapun tahu untuk merendahkan hati dihadapan Tuhan. Dan Tuhan akan selalu meninggikan orang-orang yang tahu merendahkan hati dihadapannya secara tulus dan bukan berpura-pura.
Maka mulai dari sekarang, marilah kita semua bersama-sama memberkan yang terbaik bagi Tuhan. Tuhan memberkati...
a_y

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

These are our moments